Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengrajin Batik di Sanggar Batik Melati Putih Jambi

Sofiati (1) , Rico Januar Sitorus (2) , Imelda Gernauli Purba (3)
(1) Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia
(2) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia
(3) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Proses pembuatan batik tidak luput dari resiko terjadinya kelelahan mata karena proses kerjanya menyebabkan otot-otot mata akan bekerja secara terus menerus dan lebih dipaksakan.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Kuesioner digunakan untuk mengetahui umur dan masa kerja pengrajin batik. Luxmeter digunakan untuk mengetahui intensitas penerangan. Untuk mengukur kelelahan mata digunakan metode Photostress Recovery Time.
Hasil Penelitian: Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata (P value = 1,00). Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata (P value = 0,122).
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kelelahan mata (P value = 0,007) dengan RP = 3,231 sehingga dapat dikatakan bahwa pengrajin yang telah bekerja selama lima tahun atau lebih mempunyai peluang 3,231 kali berisiko mengalami kelelahan mata dibandingkan pekerja yang baru bekerja selama kurang dari lima tahun, dengan rentang derajat kepercayaan 95% 0,991-10,533.
Kata Kunci: Batik, Risiko, Kelelahan Mata, Penerangan

Full text article

Generated from XML file

Authors

Sofiati
Rico Januar Sitorus
Imelda Gernauli Purba
1.
Sofiati, Sitorus RJ, Purba IG. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengrajin Batik di Sanggar Batik Melati Putih Jambi. JIKM [Internet]. 2011 Nov. 1 [cited 2024 Nov. 23];2(3). Available from: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/83

Article Details