Hyperurisemia dan Hubungan antara Asam Urat Darah Dengan Gula Darah Sewaktu dan IMT pada Komunitas Etnik Asli di Halmahera Utara

Fiktor I. Boleu (1) , Jubhar C. Mangimbulude (2) , Ferry F. Karwur (3)
(1) Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana , Indonesia
(2) Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa, Universitas Halmahera , Indonesia
(3) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana , Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Studi hiperurisemia pada masyarakat dengan latar-belakang etnik tertentu di Indonesia
menarik dipelajari karena selain terkait dengan sejumlah indikator/penyakit metabolik tetapi juga karena
keunikan budaya dan kontribusi genetik yang mungkin signifikan memberi pengaruh. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui prevalensi hiperurisemia dan melihat hubungannya dengan indikator metabolik lain,
khususnya kadar gula darah sewaktu (GDS) dan indeks massa tubuh (IMT) pada komunitas etnik asli di
Halmahera Utara.
Metode: Sebanyak 240 responden dari 4 komunitas etnik asli di Halmahera Utara diikutsertakan dalam
penelitian ini. Penentuan responden (etnik asli) melalui seleksi acak. Penelusuran responden dilakukan
dengan mengidentifikasi marga yang mewakili nama-nama keluarga pada masing-masing etnik asli di
Halmahera Utara. Data dianalisis menggunakan uji statistik Mann Whitney dan Spearman correlation.
Hasil Penelitian: Prevalensi hiperurisemia tergolong tinggi, yakni 60% (pria 50,83% dan wanita 69,17%).
Sebaliknya, prevalensi hiperglikemia lebih rendah sebesar 1,25% (pria 1,67% dan wanita 0,83%). Prevalensi
berat badan lebih (overweight) dan obese adalah berturut-turut 29,17% dan 12,50%; pria 30% dan 11,67%;
serta, wanita 28,33% dan 13,33%. terdapat korelasi positif namun tidak nyata antara kadar asam urat dan
GDS (r=0,082, ρ=0,207), dan terdapat korelasi negatif tidak nyata antara kadar asam urat dan IMT pada
populasi etnik (r=-0,047, ρ=0,468). Hubungan antara kadar gula darah dan IMT pada keseluruhan data etnik
menunjukkan hubungan positif dan nyata (r=0,176, ρ=0,006).
Kesimpulan: Prevalensi hiperurisemia (dan berat badan lebih) pada etnik-etnik di Halmahera tergolong
sangat tinggi. Secara statistik, tidak terdapat hubungan antara nilai kadar asam urat dengan kadar GDS,
demikian pula antara kadar asam urat dengan IMT. Terdapat korelasi positif nyata antara nilai IMT dan
kadar GDS.
Kata Kunci: IMT, asam urat, gula darah sewaktu, halmahera utara

Full text article

Generated from XML file

Authors

Fiktor I. Boleu
Jubhar C. Mangimbulude
Ferry F. Karwur
1.
I. Boleu F, Mangimbulude JC, Karwur FF. Hyperurisemia dan Hubungan antara Asam Urat Darah Dengan Gula Darah Sewaktu dan IMT pada Komunitas Etnik Asli di Halmahera Utara. JIKM [Internet]. 2018 Jul. 1 [cited 2024 Nov. 2];9(2):96-106. Available from: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/250

Article Details