Analisis Determinan Pemberian Makanan Tambahan Status terhadap Gizi Kurang Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Keramasan

Dwi Yulia Maritasari (1) , Iwan Stia Budi (2) , Suci Destriatania (3)
(1) Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia
(2) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia
(3) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia

Abstract

Latar Belakang : Gizi kurang merupakan suatu keadaan yang terjadi akibat tidak terpenuhinya asupan makanan. Gizi kurang dapat terjadi karena seseorang mengalami kekurangan salah satu zat gizi atau lebih dalam tubuh. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah tekait masalah gizi kurang salah satunya yaitu Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Akan tetapi, jumlah kasus gizi kurang di wilayah kerja puskesmas keramasan masih terus meningkat untuk dua tahun terakhir 2010-2011.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang dengan teknik pengambilan sampel insidental. Responden diwawancarai dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square, fisher exact, dan Wilcoxon.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (pvalue = 0,019) dan sikap responden (pvalue = 0,017), pemantauan (pvalue = 0,042) dan dukungan tenaga kesehatan (pvalue = 0,040) berhubungan secara signifikan dengan pemberian makanan tambahan, serta pemberian makanan tambahan (pvalue = 0,0001) berhubungan secara signifikan dengan status gizi. Ada perbedaan status gizi sebelum dan sesudah pelaksanaan PMT (pvalue = 0,0001), akan tetapi sekitar 70,5% anak masih berstatus gizi kurang setelah pemberian makanan tambahan.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, pemantauan/monitoring, dukungan tenaga kesehatan terhadap pemberian makanan tambahan, ada hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan status gizi, serta adanya perbedaan status gizi sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahanĀ (PMT) selama 90 hari. Hal ini menunjukan bahwa status gizi di wilayah kerja puskesmas keramasan dipengaruhi oleh pemberian makanan tambahan.
Kata Kunci : Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Gizi Kurang, Puskesmas, Anak Usia 6-24 bulan

Full text article

Generated from XML file

Authors

Dwi Yulia Maritasari
Iwan Stia Budi
Suci Destriatania
1.
Maritasari DY, Budi IS, Destriatania S. Analisis Determinan Pemberian Makanan Tambahan Status terhadap Gizi Kurang Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Keramasan. JIKM [Internet]. 2012 Jul. 1 [cited 2024 Nov. 16];3(2). Available from: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/104

Article Details

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>