Kesiapan Reproduksi Remaja Putri di Sekolah Menengah Atas dan Pondok Pesantren: Manakah yang Lebih Baik?
Abstract
Latar Belakang : Selama ini masalah kesehatan remaja kurang mendapat perhatian serius. Keadaan status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola konsumsi makanan yang berakibat pada rendahnya tingkat konsumsi zat gizi. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pola konsumsi pangan, status gizi dan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja putri Sekolah Menengah Atas dan Pondok Pesantren.
Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel adalah 60 siswi Sekolah Menengah Atas dan pondok pesantren di Bangkinang, propinsi Riau.
Hasil Penelitian : Indeks Massa Tubuh sampel secara umum termasuk normal (73.3% di SMA dan 80% di Pondok Pesantren) namun tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0.05). Prevalensi anemia tinggi (100% di SMA dan 73.3% di Pondok Pesantren). Terdapat perbedaan nyata (P<0.05) status besi sampel di SMA dan Di Pesantren. Pengetahuan reproduksi sampel di SMA cenderung lebih baik daripada contoh di Pesantren namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0.05). Persepsi terhadap kesehatan reproduksi sampel di SMA cenderung lebih baik dibandingkan dengan contoh di pesantren namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0.05). Terdapat hubungan yang nyata antara Indeks Massa Tubuh dengan persepsi terhadap kesehatan reproduksi (P<0.05).
Kesimpulan : Remaja putri di Pesantren memiliki kesiapan reproduksi yang lebih baik dibandingkan dengan remaja putri di Sekolah Menengah Atas.
Kata Kunci : Kesiapan Reproduksi, Persepsi terhadap kesehatan reproduksi, remaja putri, Sekolah Menengah Atas, Pondok Pesantren
Full text article
Authors
Authors who publish with Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) agree to the following conditions:
- The author retains the copyright and gives the editorial board the first right to be published with work that is simultaneously licensed under the Creative Commons Linking License that allows others to share (copy and redistribute) material in the media or format an adaptation of the work for any purpose.
- Authors can enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of published journal works (for example, posting them to institutional repositories or publishing them in books), with recognition of the initial publication of this journal.