Determinan Kejadian Maternal Near Miss di Indonesia (Analisis Data Sekunder SDKI 2007)

Sindu Setia (1) , Rini Mutahar (2) , Suci Destriatania (3)
(1) Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia
(2) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia
(3) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya , Indonesia

Abstract

Latar Belakang : Menurut WHO (2009) maternal near miss merupakan “wanita yang hampir meninggal tetapi dapat bertahan hidup dari komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan atau selama 42 hari setelah persalinan”. Wanita yang mengalami maternal near miss dapat memberikan informasi yang adekuat terkait keadaan yang dialaminya. Sehingga dengan mengetahui karakteristik ibu yang mengalami kejadian maternal near miss dan outcome dari kejadian tersebut maka dapat dilakukan pencegahan.
Metode : Penelitian ini merupakan analisis lanjutan dari data SDKI 2007 dan menggunakan metode analitik dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini merupakan wanita yang berumur 15-49 tahun pernah menikah dan memiliki anak terakhir yang lahir hidup atau mati 5 tahun sebelum serta memiliki kelengkapan data komplikasi kehamilan dan persalinan survei sebanyak 14559 responden. Teknik analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square dan dilakukan pembobotan yang memperhatikan cluster dan strata.
Hasil Penelitian : Prevalensi kejadian maternal near miss sebanyak 341 (2,3%). Variabel independen yang dinyatakan berhubungan secara statistik dengan kejadian maternal near miss yaitu wanita yang berpendidikan rendah (OR=1.45 dan 95%CI =1,02-2,05), jarak kelahiran (OR=1,81 dan 95% CI=1,19-2,75), tempat persalinan (OR=0,55 dan 95%CI= 0,33-0,90), dan wanita yang memiliki riwayat persalinan Caesar (OR=1,67 dan 95%CI= 1,06- 2,61). Sedangkan outcome perinatal yang berhubungan dengan kejadian maternal near miss adalah berat bayi lahir rendah (BBLR) (OR=2,50 dan 95%CI= 1,49-4,18), bayi lahir mati (Stillbirth) (OR=12,18 dan 95%CI 3,60-41,20), kematian bayi dini (early neonatal death) (OR=2,62 dan 95%CI=1,17- 5,83).
Kesimpulan : Beberapa variabel yang berhubungan dengan kejadian maternal near miss dapat dimodifikasi dengan meningkatkan kunjungan antennal care untuk mendeteksi ibu yang berisiko. Sehingga dapat memperkecil akibat kejadian maternal near miss.
Kata Kunci : Maternal Near Miss, Komplikasi Persalinan, Komplikasi Kehamilan

Full text article

Generated from XML file

Authors

Sindu Setia
Rini Mutahar
Suci Destriatania
1.
Setia S, Mutahar R, Destriatania S. Determinan Kejadian Maternal Near Miss di Indonesia (Analisis Data Sekunder SDKI 2007). JIKM [Internet]. 2013 Nov. 1 [cited 2024 Nov. 27];4(3). Available from: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/303

Article Details