Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Asi Eksklusif pada Ibu Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Aprizal Satria Hanafi (1) , Ema Novita Deniati (2)
(1) Master Program of Epidemiology, Faculty of Public Health, University of Indonesia , Indonesia
(2) Master Program of Biostatistics, Faculty of Public Health, University of Indonesia , Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif merupakan asupan yang direkomendasikan untuk bayi sampai usia 6 bulan. Setelah berusia 6 bulan, makanan tambahan direkomendasikan hingga usia 2 tahun. Namun, persentase ibu yang melakukan ASI eksklusif masih rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Metode: Ini adalah studi kasus kontrol yang dilakukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dari Juni hingga Desember 2016. Sampel terdiri dari 258 ibu menyusui, terdiri dari 136 ibu yang menyusui secara eksklusif (kelompok kontrol) dan 122 ibu yang tidak menyusui secara eksklusif (kelompok kasus), dipilih untuk penelitian ini dengan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara.Data dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil Penelitian: Pendidikan ibu rendah (OR=1,34; 95% CI=1,18-1,82), pengetahuan ibu rendah (OR=2,24;95% CI=1,69-2,42), kondisi kesehatan ibu yang buruk (OR=1,34, 95% CI=0,08-3,93), dan dukungan keluarga yang rendah (OR=2,06; 95% CI=0,02-8,93) dikaitkan dengan penurunan kesempatan pemberian ASI eksklusif. Usia ibu 20-29 tahun (OR=2,82; 95% CI=0,18-6,74) dan status ibu rumah tangga (OR=2,54; 95% CI=1,00-8,29) dikaitkan dengan peningkatan peluang pemberian ASI eksklusif. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI eksklusif merupakan prediktor kuat untuk tidak melakukan menyusui secara eksklusif.Sebagian besar ibu yang diwawancarai percaya bahwa menyediakan makanan selain ASI dapat mempercepat pertumbuhan anak-anak mereka.
Kesimpulan: Kurangnya pengetahuan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif merupakan faktor prediktor yang dominan dan berpotensi menghambat pemberian ASI eksklusif. Promosi pemberian ASI eksklusif harus ditingkatkan oleh petugas kesehatan untuk ibu sehingga mereka dapat memahami manfaat pemberian ASI eksklusif pada anak-anak.

Full text article

Generated from XML file

Authors

Aprizal Satria Hanafi
aprizalsatriahanafi@gmail.com (Primary Contact)
Ema Novita Deniati
1.
Satria Hanafi A, Novita Deniati E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Asi Eksklusif pada Ibu Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. JIKM [Internet]. 2018 Jul. 1 [cited 2024 Nov. 2];9(2):115-24. Available from: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/252

Article Details